Banyak orang tua bingung ketika gigi susu anak tak kunjung tanggal padahal gigi permanen mulai tumbuh. Kondisi ini dikenal dengan istilah persistensi gigi. Singkatnya, persistensi gigi adalah keadaan ketika gigi susu tidak lepas pada waktunya sehingga mengganggu pertumbuhan gigi permanen. Meski terlihat sepele, jika dibiarkan bisa menyebabkan gigi berjejal, susunan tidak rapi, hingga masalah fungsi gigi di kemudian hari.
Gejala Persistensi Gigi Anak
Bagaimana orang tua bisa mengenali kondisi ini? Ada beberapa gejala yang bisa menjadi tanda:
- Gigi permanen mulai tumbuh di belakang gigi susu yang masih ada.
- Susunan gigi terlihat bertumpuk atau berjejal.
- Gigi susu tidak goyang meski usia anak sudah masuk masa pergantian gigi (6–12 tahun).
- Anak kadang merasa tidak nyaman saat mengunyah.
Jika tanda-tanda ini muncul, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter gigi anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Penyebab Persistensi Gigi
Mengapa gigi susu bisa bertahan lebih lama dari seharusnya? Beberapa penyebab persistensi gigi adalah:
- Akar gigi susu tidak menyusut sempurna.
- Posisi benih gigi permanen tidak tepat.
- Faktor genetik yang membuat pergantian gigi lebih lambat.
- Trauma atau gangguan tumbuh kembang pada gigi.
Penyebab ini perlu diidentifikasi sejak dini agar tidak menimbulkan masalah lebih besar pada susunan gigi anak.
Solusi dan Cara Merawat Gigi Permanen
Jika anak mengalami persistensi gigi, dokter gigi biasanya menyarankan pencabutan gigi susu yang bertahan terlalu lama. Tujuannya agar gigi permanen bisa tumbuh di posisi ideal dan tidak mendorong gigi lain menjadi berjejal.
Selain tindakan dokter, perawatan di rumah juga penting. Orang tua perlu memperhatikan kebersihan gigi anak dengan baik. Beberapa tips cara merawat gigi permanen sejak awal antara lain:
- Ajarkan anak sikat gigi dua kali sehari.
- Gunakan pasta gigi yang sesuai usia, terutama yang mengandung fluoride.
- Jaga pola makan, hindari terlalu banyak makanan manis.
- Ajak anak rutin periksa ke dokter gigi.
Rekomendasi Pasta Gigi Terbaik
Memasuki masa pergantian gigi susu ke permanen, pilihan pasta gigi untuk pra remaja tidak boleh sembarangan. Salah satu rekomendasi terbaik adalah Enzim Mixdent, yang diformulasikan khusus untuk anak usia 7–15 tahun. Pasta gigi ini diformulasikan tanpa detergen sehingga terasa aman dan lembut saat digunakan anak. Di dalamnya terdapat kombinasi enzim aktif dan protein yang bekerja membantu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit gigi maupun mulut.
Kandungan colostrum juga mendukung imunitas rongga mulut anak, sementara fluoride berfungsi memperkuat lapisan enamel agar gigi tetap kuat. Sebagai perlindungan tambahan, Enzim Mixdent menggunakan xylitol sebagai pemanis alami yang tidak merusak gigi sekaligus mencegah gigi berlubang.
Persistensi gigi adalah kondisi yang perlu diperhatikan sejak dini karena dapat memengaruhi pertumbuhan gigi permanen anak. Jika muncul tanda-tanda seperti gigi bertumpuk atau gigi permanen tumbuh tidak pada tempatnya, segera lakukan pemeriksaan ke dokter gigi agar mendapat penanganan yang tepat. Di rumah, orang tua juga bisa mendukung kesehatan gigi si kecil dengan cara merawat gigi permanen yang benar, termasuk memilih pasta gigi untuk pra remaja yang sesuai. Salah satu pilihan terbaik adalah Enzim Mixdent, yang diformulasikan khusus untuk masa peralihan gigi susu ke permanen. Dengan perawatan yang tepat, gigi anak dapat tumbuh lebih sehat, kuat, dan rapi hingga dewasa nanti.

Pasta Gigi enzim Mixdent
Pasta Gigi Enzim Mixdent untuk usia 7-15 tahun. Diformulasikan untuk menjaga kesehatan gigi pada masa peralihan gigi susu ke gigi permanen. Mengandung enzim aktif, protein dan tanpa detergen serta mengandung colostrum untuk meningkatkan imunitas dalam rongga mulut.



