Sahabat Enzim – Obat kumur seringkali jadi pilihan untuk menyegarkan rongga mulut. Berkumur dengan cairan ini biasanya dilakukan setelah menyikat gigi dengan tujuan ingin lebih membersihkan mulut dari bakteri.
Pelbagai kandungan yang ada dalam obat kumur, salah satunya antiseptik. Namun ternyata, mencuci mulut dengan antiseptik malah berisiko kesehatan.
Dilansir jurnal Free Radical Biology and Medicine, penggunaan antiseptik dalam obat kumur dua kali sehari akan meningkatkan tekanan darah hingga 3,5 mmHg. Peningkatan ini memicu risiko serangan jantung, stroke, dan gangguan kesehatan lain.
Riset Queen Mary University of London menyebutkan kandungan antiseptik pada obat kumur malah membunuh bakteri baik yang berperan dalam relaksaksi pembuluh darah.
Akibatnya, antiseptik malah memicu tekanan darah tinggi.
Tim riset tersebut meneliti efek pencuci mulut antiseptik dengan mengukur tekanan darah 19 responden sehat selama dua minggu. Peneliti mencatat kapasitas penurunan nitrat dan kadar nitrit dalam rongga mulut.
Peneliti juga menduga tekanan darah dipengaruhi kandungan chlorhexidine, yaitu antiseptik yang mengatasi gangguan gusi dan masalah rongga mulut lainnya. Alhasil, pencuci mulut mengubah bakteri dari nitrit menjadi nitrat.
Terbukti dengan plasma nitrat yang terus menurun.
Menurunnya kadar plasma nitrat berhubungan dengan meningkatnya tekanan darah. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan tekanan darah responden, yang berkisar dua hingga 3,5 mmHg, setelah dua kali mencuci mulut dengan antiseptik dalam sehari.
Peneliti yakin, peningkatan tekanan darah dipengaruhi oleh berkurangnya jumlah bakteri baik dalam rongga mulut. Bakteri baik menentukan kadar plasma nitrat hingga mengendalikan tekanan darah.
Kebanyakan obat kumur yang dijual di pasaran mengandung antiseptik yang klaimnya dapat membunuh 99.9% bakteri dalam mulut. “ Membunuh semua bakteri baik tiap harinya sangat berbahaya,” kata Amrita Ahluwalia, ketua penelitian.
“ Tekanan darah yang naik bisa berakibat fatal hingga pada kematian,” tambahnya.
Amrita mengatakan penelitian ini tidak menganjurkan orang untuk berhenti menggunakan antiseptik pencuci mulut jika menderita infeksi gigi atau gusi. Dia menyarankan orang untuk tidak menggunakan obat kumur tanpa alasan yang jelas.
Temuan ini juga tidak berlaku untuk semua pencuci mulut, karena tidak semuanya mengandung chlorhexidine. Namun, pencuci mulut ber-antiseptik jenis lain masih bisa menyebabkan bahaya yang sama lantaran mengganggu keseimbangan bakteri di rongga mulut.
Karena itulah, Sahabat Enzim sebaiknya memilih obat kumur yang tidak mengandung chlorhexidine atau antiseptik yang lain. Misalnya dengan Enzim Mouthwash, obat kumur yang mengandung enzim aktif, tanpa alkohol dan tanpa antiseptik.
Enzim-enzim aktif yang ada pada Enzim Mouthwash seperti amyloglucosidase, glucose oxidase, lactoperoxidase bermanfaat untuk mengembalikan kualitas air ludah agar dapat mengontrol keseimbangan bakteri di dalam rongga mulut. Potassium Nitrate bermanfaat untuk menghilangkan ngilu pada gigi sensitif.
Allantoin bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan luka seperti sariawan dan gusi berdarah.Zinc Gluconate bermanfaat untuk menetralisir bau mulut.
Jadi tak perlu takut lagi dengan bahaya antiseptik setelah menggunakan Enzim Mouthwash. Mulut terjaga kesegaran dan kesehatannya dengan menggunakan Enzim Mouthwash di antara waktu menggosok gigi (in-between brushing) dengan pasta gigi Enzim juga tentunya.