Search

Bunda, Waspadai Kerusakan Gigi Susu Ananda Tercinta

Banyak Bunda yang mengabaikan gigi susu (decidui) dengan dasar pemikiran bahwa gigi susu hanya sementara, kelak akan tanggal sendiri dan kemudian berganti dengan gigi permanen. Seolah-olah kerusakan gigi susu lumrah terjadi dan tidak perlu ditangani dengan serius.


Anggapan di atas sama sekali TIDAK BENAR! Gigi susu ternyata mempunyai peranan yang sangat penting yaitu:

  1. Membantu perkembangan baik fisik maupun intelegensia
  2. Sebagai penuntun pertumbuhan gigi permanen
  3. Fungsi kecantikan (estetik)
  4. Fungsi bicara (fonetik)

Membantu perkembangan fisik dan intelegensia
Sangat erat kaitannya dengan fungsi pengunyahan pada anak. Bila anak mengalami kerusakan pada giginya biasanya anak menjadi susah makan dan cenderung memilih makanan yang lunak atau berkuah agar mudah ditelan tanpa MENGUNYAH. Ini sangat tidak baik bagi anak-anak karena sebaiknya anak-anak makan dengan mengunyah. Pengunyahan akan merangsang timbulnya air ludah. Semakin sering anak mengunyah, semakin banyak pula air ludah yang dihasilkan. Air ludah tersebut akan tertelan bersama dengan makanan. Ini sangat berguna karena di dalam air ludah terkandung 40-50 macam protein yang berguna bagi perkembangan anak, baik fisik maupun intelegensia. Protein-protein tersebut antara lain adalah laktoferin, lizosim, dam laktoperoksidase.

Penuntun Pertumbuhan Gigi Permanen
Bila anak balita / usia TK diambil gambar foto rontgennya akan terlihat bahwa di bawah / atas gigi susu terdapat benih gigi permanen. Pertumbuhan gigi permanen akan dituntun oleh gigi susu / decidui. Setiap gigi susu akan tanggal pada waktu yang tertentu dan akan digantikan oleh gigi permanennya. Kalau gigi susu rusak dan terpaksa dicabut sebelum waktu tanggalnya, maka benih gigi permanennya akan kehilangan penuntun arah tumbuh. Hal tersebut bisa menyebabkan susunan gigi permanennya menjadi crowded (berjejal/gingsul)

Gambar-gambar kerusakan gigi yang biasa terjadi pada anak-anak

Fungsi Kecantikan (Estetik)
Anak dengan keadaan gigi yang rusak, terutama di bagian depan akan berkurang kecantikan atau ketampanannya. Yang perlu dicermati adalah beban psikologis anak ketika teman-temannya memberi komentar ‘gigis’ (rampant caries) atau “si gigi ompong”

Fungsi Bicara (Fonetik)
Gigi berperan dalam pengucapan huruf-huruf tertentu seperti F,V,S,Z,Th. Jika gigi mengalami kerusakan yang berat, maka pelafalan akan terganggu (cedal).

Tahukah Bunda? Kebanyakan pasta gigi anak mengandung deterjen. Deterjen adalah zat pembentuk busa dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat. Deterjen dapat mengakibatkan iritasi dan mempengaruhi indera pengecap kita. Pemakaian zat pembentuk busa (deterjen) di dalam pasta gigi juga mempunyai andil yang besar dalam merusak kualitas air ludah, padahal di dalam air ludah terdapat suatu system alamiah yang berfungsi menjaga keseimbangan lingkungan mulut!

Pasta gigi Enzim anak-anak memberi jawaban terhadap permasalahan tersebut dengan menghadirkan pasta gigi anak yang tidak mengandung deterjen. Selain tidak mengandung deterjen, zat aktif di dalam pasta gigi Enzim anak-anak berfungsi untuk menjaga keseimbangan lingkungan mulut, sehingga bakteri/kuman di dalam rongga mulut yang hidup di dalam air ludah tidak diberi kesempatan untuk berkembang biak. Hasilnya, kerusakan gigi susu dapat dicegah dan kesehatan rongga mulut tetap terjaga.

Kini, pasta gigi Enzim Anak-Anak hadir dengan kemasan yang menarik dan tersedia 4 varian rasa yang disukai anak yaitu rasa strawberry, rasa jeruk, rasa bubble gum dan rasa tutty fruity. Penampilan kemasan yang lebih atraktif dimaksudkan untuk lebih merangsang minat anak-anak agar mau memelihara kebersihan gigi dan mulut dengan jalan rajin menggosok gigi.

Tips menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak:

Beri pengertian pada anak agar selalu mengunyah makanan.
Beri pengertian pada anak agar mau menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan jalan rajin menggosok gigi.
Pilih pasta gigi yang tidak mengandung deterjen.
Menggosok gigi minimal 2 kali dalam sehari yaitu setelah makan dan sebelum tidur malam.
Ajak ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk pemeriksaan rutin