Gigi berjejal atau crowding merupakan masalah kesehatan gigi yang umum terjadi saat anak mengalami peralihan dari gigi susu ke gigi permanen. Kondisi ini tentu menjadi kekhawatiran bagi setiap orang tua. Tidak hanya menganggu penampilan, tetapi juga dapat menimbulkan masalah kesehatan gigi yang lebih serius jika dibiarkan.
Ada beberapa faktor penyebab gigi berjejal seperti gigi permanen yang tumbuh lebih besar sementara ukuran rahang tidak membesar, gigi susu yang belum tanggal sehingga gigi permanen yang tumbuh di belakangnya sulit menemukan ruang, dan beberapa kebiasaan buruk. Sahabat enzim, yuk kita bahas lebih lanjut kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut dan bagaimana cara mengatasinya.
Kebiasaan Buruk Penyebab Gigi Berjejal
Beberapa kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan gigi anak berjejal antara lain:
1. Menggigit Kuku atau Benda Keras
Kebiasaan buruk ini dapat memberi tekanan berlebih pada gigi yang membuat gigi bisa terdorong keluar dari susunan normalnya. Akibatnya gigi dapat bergeser, berputar, atau berdesakan sehingga terjadi gigi berjejal. Selain gigi berjejal, masalah pada gusi seperti peradangan dan infeksi.
2. Mengisap Jempol atau Dot
Kebiasaan mengisap jempol atau dot membuat jempol atau dot berada di antara gigi atas dan bawah, sehingga mendorong gigi atas maju dan gigi bawah mundur. Jika berlangsung lama, hal ini dapat mengganggu pertumbuhan gigi permanen, menyebabkan gigi tumbuh tidak rata dan tumpang tindih.
3. Menjulurkan Lidah
Saat lidah sering didorong ke arah gigi depan atau keluar mulut, gigi bisa terdorong ke depan atau bergeser dari posisi normalnya. Akibatnya, gigi tidak memiliki ruang yang cukup dan mulai saling berhimpitan, sehingga terjadi gigi berjejal.
4. Bernapas Melalui Mulut
Saat bernapas melalui mulut, posisi lidah yang turun tidak menyentuh langit-langit mulut. Hal ini membuat rahang atas tumbuh lebih sempit sehingga ruang untuk gigi menjadi terbatas. Akibatnya gigi bisa saling bertumpuk dan berjejal.
Cara Merawat Gigi Permanen Agar Rapi
Untuk mencegah gigi berjejal, orang tua dapat melakukan beberapa Langkah seperti memberikan pemahaman tentang dampak negatif kebiasaan tersebut pada kesehatan gigi serta membiasakan anak menyikat gigi secara teratur dengan pasta gigi yang sesuai usianya. Salah satu rekomendasi pasta gigi anak dan remaja terbaik saat masa peralihan gigi susu ke gigi permanen adalah enzim mixdent.
Pasta gigi anak dan remaja ini tanpa detergen, mengandung enzim aktif dan protein untuk mengembalikan kualitas air liur dalam mengontrol bakteri di mulut. Enzim mixdent mengandung fluoride untuk memperkuat email gigi dan dilengkapi colostrum untuk meningkatkan imunitas dalam rongga mulut. Selain itu, penting juga untuk rutin memeriksakan gigi ke dokter guna mendeteksi masalah sedini mungkin.
Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, orang tua dapat memastikan gigi permanen anak tumbuh dengan baik, mengurangi risiko masalah di masa depan, dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Pasta Gigi enzim Mixdent
Pasta Gigi Enzim Mixdent untuk usia 7-15 tahun. Diformulasikan untuk menjaga kesehatan gigi pada masa peralihan gigi susu ke gigi permanen. Mengandung enzim aktif, protein dan tanpa detergen serta mengandung colostrum untuk meningkatkan imunitas dalam rongga mulut.