Menyikat gigi adalah kegiatan rutin setiap hari yang dilakukan oleh sebagian besar orang dengan tujuan memelihara kebersihan gigi dan kesehatan rongga mulut. Kegiatan menyikat gigi tidak dapat dipisahkan dengan pasta gigi. Pasta gigi sebagai agent yang digunakan untuk menyikat gigi memiliki peranan yang besar dalam memelihara kesehatan rongga mulut. Pasta gigi selalu berkontak langsung tidak hanya dengan gigi yang disikat namun juga dengan seluruh bagian rongga mulut. Maka pemilihan pasta gigi yang tepat akan menjadi faktor yang (sangat) penting dan berpengaruh bagi pemeliharaan rongga mulut.
Menyikat gigi adalah upaya mengontrol plak yang paling sering dilakukan. Sayangnya, pengendalian plak gigi tidak selalu mudah terutama pengendalian plak di sekitar gusi adalah hal sulit untuk dilakukan. Area tepi gusi merupakan bagian yang sulit dibersihkan dengan menyikat gigi karena bentuk tepiannya melengkung dan berbatasan langsung dengan jaringan lunak, sehingga seringkali tertinggal plak di tepi gusi. Akibatnya, bakteri-bakteri yang ‘tinggal’ di dalam plak tersebut berkembang biak tidak terkontrol dan menjadi pemicu terjadinya berbagai macam problem gigi dan jaringan lunak di rongga mulut. Plak gigi adalah agen utama penyebab terjadinya gigi berlubang dan radang gusi, dua penyakit mulut yang paling kerap dijumpai.
Pasta Gigi (Dentifrices)
Istilah dentifrices berasal dari kata dens (gigi) dan fricare (menggosok). Secara sederhana, dentifrices diartikan sebagai campuran yang digunakan bersama sikat gigi untuk membersihkan gigi atau secara singkat disebut pasta gigi.
Dari segi fungsi pasta gigi ada 3 bagian yaitu :
1. Fungsi kosmetik
Menyingkirkan materi alba, plak, sisa-sisa makanan dan stain pada permukaan gigi serta untuk menyegarkan nafas.
2. Fungsi kosmetik terapeutik
Menghilangkan kalkulus dan gingivitis
3. Fungsi terapeutik
Mengurangi pembentukan plak, kalkulus, gingivitis dan sensitivitas gigi.
Untuk mendapatkan manfaat seperti yang diuraikan di atas, maka kita harus mengenali zat aktif yang ada di dalam suatu pasta gigi. Pasta gigi enzim mengandung formulasi zat aktif yang memberikan manfaat – manfaat seperti tersebut di atas dan tidak merusak jaringan lunak di rongga mulut karena :
- Bahan pembersihnya memiliki daya bersih yang tinggi namun daya kikisnya rendah sehingga tidak merusak lapisan gigi (low abrassive).
- Tidak mengandung Sodium Lauryl Sulfate (bahan pembentuk busa), sehingga tidak menyebabkan mulut menjadi kering dan tidak merusak papilla indera pengecap.
- Kandungan enzim-enzim amiloglukosidase, glukosa oksidase dan laktoperoksidase yang terdapat di dalam pasta gigi akan memperbaiki fungsi bakteriostatik air ludah. Fungsi bakteriostatik air ludah adalah kemampuan air ludah menghambat pertumbuhan bakteri di dalam rongga mulut termasuk bakteri di dalam plak.
- Kandungan protein-protein lisozim dan laktoferrin di dalam pasta gigi akan memperkuat kerja protein-protein alamiah yang terdapat dalam air ludah sehingga pertahanan di rongga mulut dapat ditingkatkan.
- Kandungan colostrum di dalam pasta gigi enzim berfungsi membantu melembabkan rongga mulut yang mengalami kekeringan sehingga mulut akan terasa segar.
- Kandungan fluoride dan potassium sitrat akan menghilangkan rasa ngilu pada gigi yang disebabkan terkikisnya email gigi atau resesi gusi.
- Kandungan allantoin berfungsi sebagai wound healing, mempercepat regenerasi jaringan dan efek keratolitik (Skin Softening) secara natural.