Radang gusi atau gingivitis adalah lesi peradangan yang dapat terjadi baik pada gingiva tepi, papilla interdental maupun gingiva cekat (Carranza,1990). Gingiva merupakan satu komponen dari periodontium dan berfungsi melindungi jaringan di bawahnya terhadap pengaruh rongga mulut. Grant dkk (1972) menyatakan bahwa gingivitis adalah inflamasi gingiva yang diikuti tanda-tanda klinis yaitu berupa perubahan struktur gingiva dalam hal warna, bentuk, permukaan dan konsistensi. Kebersihan mulut mempunyai hubungan yang kuat dengan penyakit periodontal. Banyaknya akumulasi plak yang terkalsifikasi secara positif dihubungkan dengan prevalensi dan keparahan penyakit periodontal. Gingivitis merupakan peradangan yang dapat menjadi kronis, infektif, hiperplastik hormonal. Penyakit periodontal sebagian besar disebabkan bakteri sehingga bentuk penyakit yang banyak ditemukan pada jaringan periodontal adalah peradangan. Menurut Handajani dkk (2005) akumulasi bakteri plak dan produknya pada permukaan gigi dan subgingiva merupakan faktor inisiasi terjadinya penyakit pada rongga mulut seperti karies gigi dan gingivitis. Diperkirakan lebih dari 300 spesies bakteri yang ditemukan dalam rongga mulut manusia, tetapi diperkirakan hanya 10-20 spesies yang berperan dalam patogenesis penyakit rongga mulut.
Gingivitis pada pemakai alat ortodontik cekat
Gingivitis merupakan keadaan yang sering terjadi pada pemakai alat cekat ortodontik. Membersihkan gigi secara mekanis (menyikat gigi) diperlukan perlakuan ekstra pada pemakai alat ortodontik. Plak dengan mudah bersarang di tepi-tepi braket dan sela-sela wire, piranti tambahan termasuk lekukan wire akan mempermudah plak bersarang. Oleh karena itu untuk pembersihan gigi diperlukan sikat gigi ortodontik khusus. Akumulasi bakteri sepanjang gingiva selama 2-4 hari merupakan hal yang mendukung awal terjadinya gingivitis. Kondisi peradangan ini menciptakan lingkungan baru untuk pertumbuhan bakteri dan perubahan komposisi mikroba (Herawati, 1992). Kekuatan ortodontik yang berlebihan juga merupakan faktor pencetus gingivitis. Kekuatan ortodontik yang besar akan menimbulkan perubahan struktur jaringan periodontal terutama pada perbatasan gigi dan gingiva tepi dan sulkus gingiva padahal bakteri plak penyebab penyakit periodontal biasanya terakumulasi pada daerah tersebut (stanley,1991).
Peranan Pasta Gigi Enzim Orthodontic
Sebagai kelompok yang rentan terhadap gingivitis, plak kontrol mutlak menjadi hal yang penting bagi pemakai kawat gigi (alat ortodontik). Plak kontrol yang rutin dilakukan sendiri adalah menggosok gigi. Pada pasien ortodontik, menyikat gigi menjadi lebih sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal karena hambatan kawat gigi di dalam mulutnya. Kawat gigi menyebabkan meningkatnya retensi sisa makanan, akibatnya plak akan terbentuk dengan lebih cepat. Pasta gigi enzim orthodontic diformulasikan untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut. Sebagian besar pasta gigi yang ada di pasaran mengandung deterjen (Sodium lauryl sulfat) yang menyebabkan mulut kesat dan kering, juga memperparah gingivitis. Sodium lauryl sulfat atau deterjen juga mempunyai sifat abrasif yang menyebabkan trauma pada sel epitel rongga mulut (Herlofson, 1996). Penelitian lain oleh Herlofson (1996) menyatakan bahwa sodium lauryl sulfat merupakan pemacu parahnya gingivitis. Pasta gigi enzim orthodontic sama sekali tidak mengandung sodium lauryl sulfat sehingga membuat mulut terasa licin dan tidak menimbulkan trauma berat saat kawat gigi berkontak dengan jaringan lunak. Kandungan enzim-enzim di dalam pasta gigi berfungi untuk meningkatkan fungsi kontrol air ludah terhadap bakteri penyebab gingivitis. Darwita dkk (2000) meneliti pemakaian pasta gigi enzim pada penderita gingivitis dengan hasil yang signifikan. Sedangkan Van Der Weijden dkk (1991) meneliti pemakaian obat kumur dengan zat aktif enzim, hasilnya terjadi pengurangan gingivitis setelah pemakaian obat tersebut. Kandungan colostrum yang tinggi akan memberikan efek melembabkan rongga mulut dan allantoin berfungsi mempercepat penyembuhan luka (wound healing agent).
Kemampuan pasta gigi enzim dalam mengurangi gingivitis akan memberikan keuntungan tersendiri bagi pemakai kawat gigi sebagai kelompok yang rentan terhadap gingivitis. Cobalah!